Minggu, 17 April 2016

Nikmat dan Musibah

Kehidaupan manusia di dunia ini tidak akan terlepas dari dua hal, yaitu nikmat dan musibah. Begitu banyakanya nikmat yang diberikan oleh Allah, namun terkadang datang musibah berupa kesusahan dan kesedihan. Dan kedua hal ini (nikmat dan musibah) membutuhkan kesabaran dalam menerima dan menyikapinya. Sabar merupakan salah satu pilar kebahagiaan bagi seseorang yang akan memberikan ketenangan dan ketentraman di dalam jiwa.

Jalan menuju Allah adalah jalan yang penuh dengan rintangan, sedangkan jiwa tak mudah dapat istiqomah di atas perintah Allah. Maka barang siapa yang ingin menundukkan dan mengekangnya, maka dia harus bersabar. Neraka dikelilingi dengan syahwat (hal-hal yang menyenangkan nafsu), sedangkan Surga dikelilingi oleh hal-hal yang tidak disenangi (nafsu). Oleh karena itu, barang siapa yang menginginkan Surga, maka dia harus bersiap untuk bersabar. Terkadang seseorang itu merasa bersabar menjauhi maksiat itu lebih berat daripada bersabar menjalankan ketaatan. Betapa perkara ini merupakan perkara yang tidak mudah karena hidup ini pada kakikatnya adalah untuk bersabar.

Semoga Allah memberikan taufiq kepada kita untuk bisa bersabar disetiap perkara yang kita hadapi. Baik itu dalam ketaatan kita kepada Allah dan menjauhi maksiat, juga dalam menetapi takdir Allah yang tidak terkira. Biarkan lelah mengajarkan pengorbanan dan kesabaran. Biarkan kecewa mengajarkan keteguhan dan kekuatan. Biarkan sakit mengajarkan keikhlasan. Hal yang terjadi adalah proses pembelajaran bagi orang yang mengabdikan diri kepada-Nya.

Maka jika engkau merasa lelah, kecewa, sakit, larilah pada-Nya.
Jika engkau merasa lelah, kuatkan langkah agar rasa lelah menjadi Lillah.
Jika engkau merasa malas, kuatkan rasa tegas agar menjadi penguat dalam ikhlas.
Jika engkau merasa ingin menyerah, kuatkan ukhuwah agar menjadi penguat dalam jamaah.
Jika engkau merasa kecewa, kuatkan rasa sabar agar menjadi penyegar dalam tegar.
Dan jika engkau lemah, kuatkan ruhiah agar amanah menuai berkah.

Kita tak akan merasakan senang, jika rasa sedih tak pernah menyapa. Aku paham masalah itu rumit, aku mengerti pengkhianatan itu sangatlah menyakitkan. Aku pun tahu kegagalan itu menyesakkan, dan aku tahu sakit itu membuat tidak berdaya. Tapi sampai kapan kamu akan begini ? Sampai kapan kamu akan terus-menerus larut dalam kesedihanmu ? Sampai kapan kamu akan tak berdaya dalam keputus-asaan-mu ? Sedangkan jalan masih panjang.

Padahal kita tahu dunia ini hanyalah permainan dan duka itu akan menjadi masa lalu. Menangislah karena air mata diciptakan untuk mengeluarkan beban dihati. Tapi jangan biarkan dirimu tenggelam dalam tangisan karena itu akan membuatmu semakin tidak berdaya. Tersenyumlah, karena senyumanmu akan mengurangi beban di pundak dan menguatkanmu. Bangkitlah karena kamu adalah muslimah yang tegar. Karena kita diciptakan menjadi makluk yang kuat. Kamu tidak sendiri, ada Allah yang selalu mencintaimu, yang selalu mengiringi hatimu. Mohonlah kekuatan dari-Nya, karena kamu tak bisa berdiri sendiri tanpa-Nya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar