Kehidaupan manusia di dunia ini tidak akan terlepas dari dua hal, yaitu
nikmat dan musibah. Begitu banyakanya nikmat yang diberikan oleh Allah, namun
terkadang datang musibah berupa kesusahan dan kesedihan. Dan kedua hal ini
(nikmat dan musibah) membutuhkan kesabaran dalam menerima dan menyikapinya.
Sabar merupakan salah satu pilar kebahagiaan bagi seseorang yang akan
memberikan ketenangan dan ketentraman di dalam jiwa.
Jalan menuju Allah adalah jalan yang penuh dengan rintangan, sedangkan jiwa
tak mudah dapat istiqomah di atas perintah Allah. Maka barang siapa yang ingin
menundukkan dan mengekangnya, maka dia harus bersabar. Neraka dikelilingi
dengan syahwat (hal-hal yang menyenangkan nafsu), sedangkan Surga dikelilingi
oleh hal-hal yang tidak disenangi (nafsu). Oleh karena itu, barang siapa yang
menginginkan Surga, maka dia harus bersiap untuk bersabar. Terkadang seseorang
itu merasa bersabar menjauhi maksiat itu lebih berat daripada bersabar
menjalankan ketaatan. Betapa perkara ini merupakan perkara yang tidak mudah
karena hidup ini pada kakikatnya adalah untuk bersabar.
Semoga Allah memberikan taufiq kepada kita untuk bisa bersabar disetiap
perkara yang kita hadapi. Baik itu dalam ketaatan kita kepada Allah dan
menjauhi maksiat, juga dalam menetapi takdir Allah yang tidak terkira. Biarkan
lelah mengajarkan pengorbanan dan kesabaran. Biarkan kecewa mengajarkan
keteguhan dan kekuatan. Biarkan sakit mengajarkan keikhlasan. Hal yang terjadi
adalah proses pembelajaran bagi orang yang mengabdikan diri kepada-Nya.
Maka jika engkau merasa lelah, kecewa, sakit, larilah pada-Nya.
Jika engkau merasa lelah, kuatkan langkah agar rasa lelah menjadi Lillah.
Jika engkau merasa malas, kuatkan rasa tegas agar menjadi penguat dalam
ikhlas.
Jika engkau merasa ingin menyerah, kuatkan ukhuwah agar menjadi penguat
dalam jamaah.
Jika engkau merasa kecewa, kuatkan rasa sabar agar menjadi penyegar dalam
tegar.
Dan jika engkau lemah, kuatkan ruhiah agar amanah menuai berkah.
Kita tak akan merasakan senang, jika rasa sedih tak pernah menyapa. Aku
paham masalah itu rumit, aku mengerti pengkhianatan itu sangatlah menyakitkan.
Aku pun tahu kegagalan itu menyesakkan, dan aku tahu sakit itu membuat tidak
berdaya. Tapi sampai kapan kamu akan begini ? Sampai kapan kamu akan
terus-menerus larut dalam kesedihanmu ? Sampai kapan kamu akan tak berdaya
dalam keputus-asaan-mu ? Sedangkan jalan masih panjang.
Padahal kita tahu dunia ini hanyalah permainan dan duka itu akan menjadi
masa lalu. Menangislah karena air mata diciptakan untuk mengeluarkan beban
dihati. Tapi jangan biarkan dirimu tenggelam dalam tangisan karena itu akan
membuatmu semakin tidak berdaya. Tersenyumlah, karena senyumanmu akan mengurangi
beban di pundak dan menguatkanmu. Bangkitlah karena kamu adalah muslimah yang
tegar. Karena kita diciptakan menjadi makluk yang kuat. Kamu tidak sendiri, ada
Allah yang selalu mencintaimu, yang selalu mengiringi hatimu. Mohonlah kekuatan
dari-Nya, karena kamu tak bisa berdiri sendiri tanpa-Nya.